
“Kenapa harus dari Malaysia, banyak ahli konstruksi Indonesia yang
diakui secara Internasional seperti dari ITB atau ahli teknik Unlam juga
ada yang menguasai teknis lahan rawa” tegasnya kepada Radar
Banjarmasin, Kamis(19/9).
Ibnu kemudian menceritakan sejarah keilmuan Indonesia. Dulu 20-25
tahun yang lalu Malaysia belajar dari Indonesia. Untuk membangun tol
Johor – Kuala Lumpur sepanjang 1000 km pun mereka meminta bantuan
ahli-ahli Indonesia.
Oleh karena itu wakil rakyat yang duduk di Komisi III yang salah satu
bidangnya adalah infrastruktur berharap kepada kontraktor jika memang
ada kendala teknis pembangunan bisa meminta bantuan ke konsultan
nasional yang bisa menanganinya. “Fly over kita Cuma 405 meter kok,
Suramadu aja bisa, di Jakarta fly over lebih panjang lagi dan juga
dibangun orang Indonesia, kenapa harus dari Malaysia,”ujarnya.
Sumber: Radar Banjarmasin (20/09/2013)
0 komentar:
Posting Komentar